Sabtu, 31 Agustus 2013

Merindumu..




Merindumu..
Merindu hujan di kemarau panjang..
Sangat lama ku merindumu..
Menatap langit biru..
Berharap setitik rindumu juga untukku..
Merindumu...
Bergerak anganku bersamamu..
Menunggu senyummu untukku..
Mendengar ceritamu...
Semi menghampiriku..
Sampai berjumpa rindu..
Ku telah menemukan senyum itu..
Dihadapanku...
Dia tersenyum menggapai tanganku...


Rabu, 14 Agustus 2013

Mudaku Merajut Tuaku


Mudaku..


Sejenak ku berpikir..
Mudaku menjadikan patokan masa tuaku..
Something, what I do, why I do..
Menjadi kisah perjalannku untuk merajut tuaku..

Apakah aku harus tetap diam dalam mimpiku..
I can get my dreams but It’s Imposible because I’m just silent..
Let’s make it real..
Bergeraklah menjemput mimpimu..
Berjalanlah dengan rekanmu..
Genggamlah sesamamu..
Rangkullah sahabatmu dan sodaramu..
Belajarlah bersama semua yang didekatmu..

Manfaatkan waktu mudamu..
Belajarlah meraih cerahmu..
Cahayamu akan kemilau bersama senyummu..
Jagalah slalu hatimu untuk tetap mencintai mimpi-mimpimu..
Dan wujudkanlah..

_Don’t give up_ kemauamu adalah kekuatanmu..


Kamis, 06 Juni 2013

Lelah tak berarti menyerah


Sebuah skenario yang ku tak pernah ku tau ujungnya..

Sebuah peristiwa yang datang dan pergi begitu saja...

Sebuah hujan yang tiba-tiba datang membahasahi seluruh tubuhku..

Saat ini satu kata yaitu “lelah”..

Bolehkah ku berkata lelah..

Di terjalnya jalan yang berbatu..

Izinkan aku istirahat sejenak..

Ku diam karna ku ingin bernapas panjang sejenak..

Ku ingin menguntai kata menyambung kalimat..

Dalam helaan napas panjangku ku pejamkan mata sejenak..

Ya sejenak saja...

Ku renungi peristiwa demi peritiwa ini...

Ku coba cari benang merah..

Menggaris bawahi kesalahan-kesalahan yang pernah ku perbuat..

Entah salahku atau itu kelemahanku..

Menatanya agar tak terulang lagi esok hari...

Semoga kita menjadi lebih baik, aamiin ^_^




Sabtu, 19 Mei 2012

SEMPU ISLAND, MALANG



Kekuatan dan Keindahan untuk selalu mengagumi keagunganMu
Formasi Jejak Sempu 
Sebenernya hal yang paling penting dalam minggu ni adalah aku mengikuti suatu test, sampai ketika ada ajakan untuk pergi berlibur yang memang mendadak dan sayang banged kalau ditolak karna ke Pulau Sempu. Tempat yang selama ini bertengger di daftar di list aku buat aku kunjungi. Mumpung ada yang ngajak akupun 80% ikut tinggal izin kerja. Tanpa banyak prepare, fokus test dulu dan setelah itu di sms seorang temen fix ikutan untuk akhir pekan ini.  Oke maju pantang mundur-budal.
Hari H, Jumat tanggal 18 Mei 2011 setelah malamnya aku berpacking ria, pagi ini aku berangkat menuju kota yang tidak asing lagi buatku. Kota Malang, sengaja pilih jalur selatan agar aku bisa nunggu temen2 menuju Sendang Biru. Bis yang aku tumpangipun kali ini berjalan lambat. Dengan sabar aku duduk di dalamnya sambil melihat pemandangan yang tak asing lagi buatku. Piket nol memperlihatkan keindahan yang hanya dipunyai kotaku Lumajang. Dari ketinggian ini bisa melihat kecil dan birunya pantai, indahnya pepohonan dihiasi langit yang cerah. Allahuakbar..

Sampai di masjid pertigaan sendang biru, aku menikmati perjalanan sendirian ini. Menuju kamar kecil masjid yang ukurannya kecil, aku ambil aer wudhu dan aku lapar (ga nyambung, hihihii). Suasana masjid mulai ramai karena hari jumat maka aku putuskan mencari warung makan terdekat sambil menunggu teman-teman.
Teman-teman datang aku masuk mobil sederhana sewaan kawanku. Di dalam sini aku berkenalan dengan banyak orang baru. Mbak Nita, Mbak Aan, Mas amri dan Mas Hampuni (di panggil mas Hamtaro), memang aneh sih tapi lucu namanya, hehehe.. Mereka segerombolan dari jakarta teman-teman Mas Pungki. Dan segerombolan lagi teman kerja Mas Pungki ada Mas Vincent, Mas Danny, Mas Ilham, Mbak Citra, dan Cece. Satu lagi manusia yang udah ga asing lagi mbak acol. Kita menyatu menjadi 12 orang.
Pemandangan menuju sendang biru juga indah terlihat seperti lukisan. Ada tebing-tebing yang banyak dihuni pohon-pohon. Mendekati pantai, formasi hutan pantai Baringtonia-pun sudah nampak yang didominasi tumbuhan Terminalia (ketapang) dan langit hari inipun sangat cerah J. Sekali lagi aku mengagumi keagungan cipataanMu ya Rabb. Tak terasa setelah melewati hutan kamipun sampai di sendang biru.

Pantai ini sungguh indah. Ini pertama kali aku kesini, sesuai dengan namnya Sendang Biru. Airnya bewarna biru, menjamu setiap mata yang memandang. Di tepi pantai banyak perahu nelayan yang singgah hendak mengantar-menurunkan para penumpang dari Pulau sempu dan hendak mencari ikan. Kami putuskan sholat dulu setelah itu lanjut nyebrangggg ke pulau Sempu, asekkk...
Perjalanan menyebrang ke Pulau Sempu hanya sekitar 10 menit. Saat hendak turun dari kapal terlihat karang2 yang sudah hancur. Sayang sekali, karang-karang dari golongan Porifera ini sudah banyak yang hancur. Entah karna faktor alam atau karna ulah manusia. Mendarat di Pulau Sempu, kita bergegas segera berjalan menusuri hutan untuk mencapai tempat yang dituju Segara Anakan yang katanya Sangat Indaaaaah.

Tak ku sangka-sangka perjalanannya seperti ini, hahhhhhh seperti ini. jalan penuh dengan lumpur dan logistik kita banyak beuddd.. Haik di tasku sudah bertalikan sleeping bag dan aku menenteng logistik. Berpapasan dengan banyak orang yang wajahnya sudah ga karuan kucelnya karena sang lumpur yang lumayan kejammm. Maklum habis hujan 2 hari ini jadi jalannya parah baged, sangataattt parah men. Udah nyampe tempat ayo terus berjuang, semangat 45 terus maju. Sandal Eigerkupun nyerah akhirnya aku tenteng. Hari mulai gelap dan kamipun terus berjalan. Dada mulai sakit karena digelandotin banyak bawaan. Pantang menyerah tetap menyusuri hutan dengan sempat beberapa kali jatuh karena licinnya jalan yang kita tempuh. Tak sanggup lagi nenteng barang akhirnya bergantian dengan temen dan sendalku aku titipin ke kresek yang dibawa teman. Blung pasrahhh... Jam 12 malam masih berjalan melihat lagit ada bintang, mulut terus berdoa, Ya Rabb tunjukkan jalan yang bener sampai kami selamat sampai tujuan. Beberapa saat kemudian kami bertemu dengan segerombolan orang yang mempunyai tujuan yang sama akhirnya kita bareng. Gelap dan hanya sedikit orang yang membawa senter. Deeerrrr, jam 1 malam, mas Vincent yang paling depan merasakan hal yang aneh. merasakan ada hal ghaib di dekatnya akhirnya dia nyuruh kita banyak do’a dan karena kami juga bingung arah malam hari kita putuskan untuk tidur didalam hutan...

Tubuh Berlumur Lumpur "SPA GRATIS"


Ya Allah tak pernah aku seperti ini, dalam keadaan banyak lumpur di tubuhku aku harus tidur mempersiapkan energi untuk besok melanjutkan pelajaran. Disini aku tersadar, inilah hidup. Kita harus mensyukuri apa yang Allah anugrahkan. Banyak orang lain yang mungkin kurang beruntung sering merasakan hal ini. hari ini aku meraskan bagaimana tidur dalam keadaan kotor dan capek luar biasa. Aku tersenyum sambil memandang langit dan keadaan gelap disekelilingku. Dengan bersyukur semua menjadi ringan dan ku pejamkan mataku J. Tarik sleepingbag untuk mengurangi dinginnya malam, akupun tidur di atas matras beratapkan langit malam. Terimakasih ya Rabb Kau selalu melindungiku.

Para cowok sepertinya tidak tidur, aku mendengar suara mereka bergurau ketika aku terbangun karena tetesan air gerimis jatuh di pipiku. Aku usap dan aku terlelap kembali. Keesokan harinya kami bangun, berbenah dan melanjutkan perjalanan. Sengaja kami banyak meninggalkan barang-barang kami karna terlalu berat dan kami tidak mungkin menginap semalam lagi di pulau ini.
Kecerian Berendam 
Hormat Pantai "hahaha"
Semangat melajutkan perjalanan dan kami melihat bibir pantai itu. Lega karna yakin akan sampai ternyata belum. Jalan belum berujung kamu terus berjalan dengan riang saling membantu membawa logistik untuk sarapan nanti. Syalalalalala makin terlihat segara anakan itu. Ikan2 kecil banyak hidup di bibir pantai... Alhamdulillahh ya Rabb akhirnya kami sampai di Segara Anakan. Subhanallah indahhhhhhhnya Ya Allah ciptaanMu. Birunya lautanMu, indahnya ombak besar yang hadang oleh batuan tebing kecil sehingga ombak itu pecah-terbelah.. Segara anakan yang tenang, ombaknya yang kecil karna ombak telah terpecah oleh tebing. Pasir putih nan indah dengan warna air laut yang biru ini. Subhanalllahhhh, alhamdulillah aku bisa menikmati apa yang Kau ciptakan dan anugrahkan pada kami. Aku cuci badanku dengan air biru ini, aku usap mukaku berharap tertular keindahan dan kecatikan pantai ini J. Aku duduk di tepian pantai seperti ada yang menggelitik di kaki dan ternyata memang ada hewan kecil yang warnanya juga putih. Aku amati ternyata hewan ini mempunyai kaki 10 sehingga pasti golongan Crustacea. Di tempat ini berhahahihi bersama teman-teman, berpose untuk foto. Alhamdulillaaaahhh sungguh indaaahhh.. Fotonya bisa dilihat sendiri disini J
Hanya 2,5 jam berada di segara anakan ini dan kami putuskan segera kembali pulang agar tidak kemalaman di jalan. Kumpulkan energi lagi, makan roti, coklat, pulaaangggg... Dadah Segara anakan. Semoga lain kali aku masih bisa mengunjungimu.. Terimakasih ya Allah  atas izinMu Kau bawa aku ke tempat indaahhh ini. Terimakasih sahabatku yang mengajakku kesini... Kiss bye ma Pulau Sempuuu....muachhh,hehehehe....
Keceriaan Bersama 
Ya Allah izinkan aku terus mensyukuri dan menikmati anugrah dariMu, jagalah aku dari bahaya, dari kejailan untuk merusak ciptaanMu, jagalah aku agar selalu dijalanMu membuat orang disekitarku tersenyum dan jangan biarkan aku lalai untuk beribadah kepadaMu... Indonesia tempat aku berada ini sungguh indaahhh, terimakasih......


Minggu, 19 Juni 2011

5 Ranu Lumajang (Ranu Pane, Kumbolo, Pakis,Klakah,Bedali)

Ranu Pane 
LUMAJANG disebut kota pisang, tepatnya pisang “Agung” yang menjadi andalan kota ini. Kota yang masyarakatnya mayoritas mengandalkan sektor pertananian untuk menghidupi keluarganya. Di perkebunan banyak yang bertani teh, coklat maupun kopi (Ini di daerah Gucialit). Tak lain di daerah Klakah dan Senduro banyak terdapat duren, alpukat, nangka, muris, sawo, kelapa, dan tentunya pisang-pisangan “Agung”. Di sawah banyak bertani padi, kedelai, kacang tanah, kacang panjang, kacang ijo, jagung, tebu, dll. Di daerah pegunungan pasti menjumpai wortel, bawang merah, sawi, col, dll. Suburnya Lumajang ini. Kotanya masih teduh dan tidak banyak polusi udara yang mengisi isi kota ini. Banyak tempat yang indah yang bisa dijadikan pariwisata di Lumajang. Wisata alam yang tentunya berbeda dengan kota lain. Pada tulisan kali ini lebih jauh membahas ranu yang ada di Lumajang.
Lima Ranu di daerah lumajang. Di Lumajang Selatan dekat Mahameru kita akan menjumpai dua Ranu yaitu Ranu Pane dan Ranu Kumbolo. Perjalanan ke Ranu Pane dari Lumajang sangat indah dan dingin. Dari kota kita akan melewati Senduro dan melewati Taman Nasional yang isinya adalah pohon-pohon besar. Wih ngeri juga lewat sini, sepi dan takut ada hewan buas. Tapi melintasi daerah sini dengan kendaraan motor atau mobil InsyaAllah aman. Hehehe.....
Sampai di dekat Ranu Pane kita melintasi daerah perkebunan.. Wih keren plus dingin.. Bernapas di daerah sini sungguh segar, membuat paru-paruku berterima kasih telah diajak ke tempat ini untuk menghirup udara segar, hehehe.... Sampai di Ranu Pane udara semakin dingin. Ranu Pane yang indah yang di atas lapisan air Ranu ini akan ditemui kabut-kabut yang menandakan dinginnya udara daerah ini. Subhanallah ciptaan Allah.. Allahu Akbar (Allah Maha Besar). Rumput yang lumayan tinggi mengisi pemandangan di sekitar kawasan Ranu Pane ini. Pemandangan yang sungguh indah..
Banyak Ilalang
Dari Ranu Pane berlanjut ke Ranu selanjutnya yang menurutku yang paling indah. Boleh ku sebut tempat terindah yang pernah kutemui. Ranu ini adalah Ranu Kumbolo berada di bawah Semeru yang berdiri kokoh dengan indahnya. Sebelum kesana kita harus mendaftar terlebih dahulu untuk mengetahui data diri pendaki. Waktu mendaftar, di sebuah papan disebutkan nama-nama korban yang meninggal waktu mendaki.. hii ngeri takut nama kita ada disitu ntar. Sempat aku ingin mewurungkan perjalanan ini tapi teman-teman selalu memberi semangat.. Okelah, yuk!!!!!!! Butuh perjuangan yang ekstra untuk sampai di Ranu Kumbolo. Bayangkan kita harus berjalan kurang lebih 5 jam menuju Ranu Kumbolo. Wiiih, pokoknya kita harus jalan karena perjalanan ini hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki untuk kesana. Tapi tidak terasa waktu itu karena sepanjang perjalanan digunakan untuk menikmati pemandangan yang luar biasa.
Baru keluar dari hutan bertemu padang rumput yang luas
Di atas Tanjakan Cinta
Ranu Kumbolo :)
Perjalanan menuju Ranu Kumbolopun sangat indah. Pertama melewati kebun-kebun petani yang dikebunnya tertanam kentang, sawi, col, wortel, bawang merah. Wih suburnya negeri ini Ya Rabb. Setelah melewati kebun, kita akan mulai memasuki hutan. Gila hutan, H.U.T.A.N yang isinya itu pohon besar-besar dan jalannyapun tambah menanjak daripada tadi. Sempat nafasku menjadi panjang karena kelelahan. Akibat tempat ini semakin tinggi maka oksigen yang adapun semakin berkurang ditambah udaranya semakin dingin. Dinginnya makin bertambah karena gerimis menyambut kedatanganku. Huawww... Akupun terpaksa untuk duduk di tepi jalan setapak. Mengatur napasku lalu minum. Setelah cukup istirahat lanjut jalan lagi yang disambut dengan tanjakan. Ayo semangat Ranu Kumbolo sudah dekat. Hanya itu yang dikatakan temanku “ketua rombongan” untuk menyemangati kita. Padahal jalan terus-terusan tapi ya belum sampai-sampai juga. Ketika terus berjalan, wiih bisa melihat tempat yang jauh di bawah. Tempat yang sudah kita lalui tadi wahh jauh juga. Kita lanjut yuk terus semangat. Jalan lagi, hujan ini membuat semakin dingin dan kita naik tanjakan lagi. Huh-huh-huh.. Sekarang kita ada di bukit tertinggi menuju Ranu Kumbolo, dan kita ntar lagi turun menuju Ranu Kumbolo. Eh ga taunya dekat aku berada ini ada kuburan. Ya Allah lindungi aku dan kita segera turun. Merosot seperti perosotan. Hehe.. sungguh inidah perjalanan ini, rasa persahabatan dan kebersamaan yang tinggi. Ketika aku sudah keberatan membawa ranselku maka aku tukar dengan teman yang ranselnya lebih ringan,hehe.. Setelah beberapa kali merosot dan terjatuh, ihhhhhhhh keren aku melihat padang rumput. Seperti bukit Teletubies .. ijo..ijo..jjo.. indahhhh... nyanyi-nyayi dech.. Nyanyi lagu cinta, lagu anak-anak, lagu kebangsaan.. Dasar teman-teman yang konyolll.. Kangen banget dengan moment-mament seperti ini.. Matahari semakin akan menghilang, untung sebelum matahri hilang terlihat Ranu Kumbolo.. Subhanallah indah.. Allah yang menciptakan semua ini sungguh indah... jalan lagi kita menuju postnya ranu kumbolo, disana ternyata banyak pendaki lain. Ada yang menyambut, selamat datang mas, mbak.. Kita membalasnya dengan selamat datang.. Wih langsung menuju pondokan, kita yang basah banyak orang yang kelihatannya mengasihi kita. Kitapun langsung ganti baju, sholat yang wudhu di Ranu Kumbolo dan menuju ke perapian orang tadi yang melihat kita kasian. Kenalanlah dengan orang situ. Namaku ana, dan seseorang menjawab Ana Altafunnisa di KCB kah? hehe.. semuanya tertawa..terus kita beramah tamah menghabiskan waktu untuk menghilangkan dingin dengan makan mie dan minum kopi yang telah kita bawa. Waktu semakin malam kita beristirahatdengan berselimut tenda. Dingiiin banget... aku tiba-tiba terbangun tetapi melihat temanku terlelap dan aku tidur lagi..
Kepompong 
Pagi hari, kita sholat lalu masak.. masak dengan air ranu kumbolo.. Ih indah di atas air ranu kumbolo berselimutan kabut putih tebal..Udaranya dingin... lanjut acara foto-foto di dekat ranu kumbolo dan foto di tenda.. Setelah itu kita menuju tanjakan cinta. Dengan semangat aku naik tanjakan itu, katanya sich bisa ngabulin cinta kita kalau waktu kita naik tanjakan itu kita sebut nama orang yang kita cintai dan jangan samapai menoleh ke belakang waktu kita naik ke tanjakan itu. Huuuh tingginya, nafaskupun tersengal-sengal.. Ayo semangat...Akhirnya bisa naik dan karena difoto akupun dipanggil dan reflek menoleh ke bawah/belakang, ya gagal dech harapan cintanya kata temanku.. hahaha.. iya lupa... akhirnya kita foto-foto di tanjakan cinta. Setelah tiba di atas kita melihat ranu kumbolo dari atas. Ya Allah aku tambah mengagumi ciptaanMu dan mengagumiMu.. Acara foto-fotopun semakin menggila.. Disini kita bisa melihat semeru yang tinggi. Aku pengen kesana tapi fisikku belum tentu bisa mencapai sana. Ku nikmati saja kau semeru dari sini. Aku sungguh senang berada di tempat ini.. Mungkin suatu saat aku bisa menuju kesana.. Hemmmmm aku sunguh kagum berada di tempat ini.. Ada edelweis juga di temapt ini. Edelweis bunga sepanjang masa, edelweisnya sudah kering. Kupunguiti satu-persatu kurangkai jadi satu dan berfoto bersama edelweis.. hehe....Sudah berlama-lama dan foto-foto kami lekas pulang.. menuruni tanjakan cinta dan merapikan tenda dan barang-barang kita dan kita kembali ke rumah.


Ranu Klakah

Dua ranu yaitu Ranu Pane dan Ranu Kumbolo sudah disebutkan divatas. Tiga Ranu lagi ada di Lumajang Utara tepatnya di Klakah. Di daerah Ranu ini udaranya tidak terlalu dingin karena letaknya bukan di gunung seperti Ranu Pane dan Ranu Kumbolo. 
Ranu Pakis


Ranu itu secara urut adalah Ranu Pakis, Ranu Klakah, dan Ranu Bedali. Ranu Pakis dan Ranu Klakah letaknya berdekatan. Didaerah ini banyak dimanfaatkan warga sekitar untuk menangkap ikan dan banyak pemuda yang memancing juga. 


Di Ranu Klakah banyak terdapat enceng gondok, tanaman yang bisa mengurangi pencemaran air. Enceng Gondok tumbuh subur di 
Ranu Bedali 
Ranu ini. Berlanjut ke Ranu selanjutnya adalah Ranu Bedali. Ranu ini ada di bawah, kita bisa meihatnya dari atas.. Indah juga Ranu ini. Ingin aku turun ke bawah tapi keadaan sekarang belum memungkinkan.. Mungkin suatu saat. Ranu ini tidak banyak dimanfaatkan orang seperti di Ranu Pakis dan Ranu Klakah. Di Ranu ini masih sepi, bagus untuk kegiatan berkemah anak-anak pramuka karena medannya yang tidak terlalu bahaya tapi indah..
Terbukti kan Lumajang mang memiliki tempat-tempat yang indah dan alami.. 

Jumat, 10 Juni 2011

Cinta Itu Indah dan Berkah


Cinta itu indah.
Allah sungguh indah menganugrahkan rasa cinta pada hamba-Nya.
Membayangkan jika dia dekat.
Akan merasakan kebahagian tiada tara indahnya.
Akan membuat garis senyuman nan indahnya.
Cinta ada di hati.
Datang juga menyentuh hati.
Tak pernah memaksa.
Penuh dengan ketulusan.
Menerima apa adanya.
Berusaha melengkapi setiap apa yang kau punya.
Tak akan menuntut.
Tak akan menengeluh.
Akan selalu ikhlas pada setiap langkah dan waktu.
Akan selalu tersenyum menyambut.
Sungguh indah yang Maha Pencipta anugrahkan atas nama cinta.
Tak akan cepat terhapus karana ada di hati.
Tak akan mudah luntur karena tertoreh dalam merasuk hati.
Atas nama cinta.
Akan selalu dinanti kehadiranmu.
Mengisi lembar kehidupan yang indah.
Menikmati keagungan ciptaan kuasa-Mu dengan cinta.
Sungguh indah..
Nan lebih sunggguh indah jika cinta ini terikat suci dalam ikatanMu.
Tak akan sempurna tanpa namaMu, tanpa bimbinganMu, tanpa restu-Mu.
Cinta sungguh indahnya memiliki cinta yang berada di jalanMu.

Ana Rokhmawati (Kamis, 09 Juni 2011 pukul 16.27 WIB)

Sabtu, 02 Oktober 2010

Unforgetable "Ranu Kumbolo"


Gunung Semeru keliatan



Kenangan di Ranu Kumbolo


Indahnya Ranu Kumbolo



Biru-mu menyejukkan hatiku


Suatu keindahan luar biasa bisa berkunjung ke tempat ini. Lihat saja hamparan rumput yang sangat hijau dan pepohonan. Belum lagi kita disuguhkan dengan udara yang benar-benar sangat segar dan Brbrbr dingin sekali tentunya. Subhanallah, aku menikmati keindahan ciptaan Allah yang luar biasa. Inilah keindahan alam Ranu Kumbolo yang merupakan post peristirahatan untuk mendaki ke Gunung Semeru yaitu Gunung tertinggi di Pulau Jawa. Aku sangat beruntung bisa melihat keindahan ciptaanMu ini ya Rabb. Ranu Kumbolo berada di 2400 m DPL letaknya di Lumajang. Rute perjalanan Lumajang-Senduro-Ranu Pani-Oro oro Ombo-Ranu Kumbolo. Untuk bisa sampai di Ranukumbolo kita harus mendaki rata-rata sekitar 4-5 jam. Tergantung kemampuan kita untuk menerjang tantangan dan rintangan yaitu mendaki bukit-bukit dan tentunya perjalanan ini sangat melelahkan namun sangat menyenangkan. Terbayar kelelahan yang kita rasa dengan panorama yang sungguh sangat indah.
Pada saat perjalan pertama kita akan melalu perkebunan. Banyak sekali yang ditanam yaitu kentang, sawi, bawang merah, ddl. Setelah itu kita akan melewati area yang dikelilingi oleh pohon-pohon yang sangat tinggi yang tergolong Spermatophyta yaitu Gymnospermae dan Angiospermae. Golongan Gymnospermae disana aku menjumpai banyak pinus-pinusan. Untuk Angiospermae sangat banyak sekali bahkan ada tanaman berbunga yang masih belum aku kenal. Tak luput dari penglihatanku juga banyak macam Pteridophyta yang menjulang tinggi dan golongan Briophyta. Bahkan aku menjumpai lumut yang tumbuh menempel pada batang-batang pepohonan yang menjulang tinggi. Karena keadaan udara yang dingin dan tempat sangat lembab maka lumut dan tumbuhan-tumbuhan paku-pakuan dapat hidup subur disini. Apalagi bagi tumbuhan Spermathophyta (tumbuhan berbiji) dapat berkembang baik.
Sebelum sampai di Ranu Kumbolo, kita akan disuguhkan dengan Bukit Teletubies begitu aku dan teman-teman menyebutnya karena bukit itu luas nan hijau karena rumputnya. Namun sebenarnya itu adalah safana. waw Wonderfull. Setelah sampai di tempat terlihatlah ranu yang sangat luas, airnya tenang dan indah sekali “Ranu Kumbolo”. Disinilah kita bisa membuat tenda dan memasak makanan karena tempat ini aman dari binatang buas dan mamang tempat peristirahatan sebelum mendaki ke Semeru.
Di Barat Ranu Kumbolo ini terdapat bukit yang namanya Bukit Cinta. Mitos dari Bukit Cinta ini yaitu siapa yang berhasil mendaki ke Bukit Cinta ini bersama pasangannya tanpa menoleh ke belakang maka permintaan cintanya akan terkabul mungkin bisa menikah,hehehe....itu hanya mitos, terserah Anda percaya atau tidak. Maka tidak jarang seorang pemuda-pemudi mendaki bukit ini bersama-sama. Akupun telah mencobanya. Kalau penasaran, ayo! Selamat mencoba!
Setelah melalui Bukit Cinta ini kita akan melihat Gunung Semeru yang berdiri dengan gagah, indah sekali. Aku belum berani untuk mendakinnya, terlalu berbahaya aku rasa. Dari atas bukit cinta ini aku sudah sangat senang melihat ketampanan Gunung Semeru. Dan di atas bukit ini kita juga bisa melihat Ranu Kumbolo dari tempat yang tinggi dan hamparan rumput yang luas. Indah sekali. Ayo teman-teman cobalah ke tempat ini, wah dijamin kalian akan sangat senang dan puas karena dimanjakan dengan keindahan alam yang sungguh tiada duanya.